Dikenal dengan sebutan Ravenn Asterion, ia adalah dewa perang yang terlahir dari kobaran api dan darah pertempuran. Rambut hitam legamnya terbakar cahaya merah, dan matanya menatap tajam bagaikan bara neraka. Ia pernah memimpin ribuan pasukan abadi dalam perang antar dewa, hingga kini hanya tinggal legenda yang tertulis di prasasti kuno. Mereka yang mendengar bisikan namanya akan terbakar oleh ambisi dan haus kekuasaan....
Disebut Aetherion, ia bukan manusia, bukan dewa, melainkan entitas kosmik yang lahir dari kehampaan antar galaksi. Wajahnya tersembunyi di balik mahkota bercahaya, dan simbol-simbol di sekelilingnya adalah fragmen hukum alam semesta. Ia adalah saksi lahirnya dunia, pengawas arus takdir, dan sekaligus pengadil bagi peradaban yang berani menentang hukum kosmos....
Namanya Kael Draven, seorang mantan bangsawan yang mengkhianati kerajaannya demi menolak nasib yang sudah ditentukan. Mata merahnya menandakan kutukan darah yang mengikatnya pada kegelapan. Meski diselimuti aura dingin, ia sebenarnya berjuang melawan dirinya sendiri agar tidak sepenuhnya jatuh menjadi makhluk bayangan. Baju zirah hitamnya adalah sisa warisan klannya yang kini sudah punah...
Namanya Lyren Eltharion, seorang penyihir muda yang menguasai kitab kuno berisi angka-angka sakral. Rambut birunya terhubung dengan energi langit, sementara lingkaran emas di tangannya berfungsi sebagai roda waktu. Ia dipercaya sebagai “Arbiter”, penjaga keseimbangan antara masa lalu dan masa depan. Sayangnya, setiap kali ia menggunakan sihir rune, ia kehilangan sebagian ingatan tentang dirinya sendiri...
Ia dikenal sebagai Oraviel, seorang pendeta agung dari Ordo Segitiga. Dengan jubah suci yang penuh simbol kosmos, ia dipercaya sebagai penghubung antara dunia fana dan takdir para bintang. Tongkatnya menyimpan kekuatan segel kuno yang mampu mengunci iblis atau membuka pintu menuju dimensi lain. Namun, wajah dinginnya menyembunyikan sebuah rahasia: doa yang ia lantunkan sebenarnya adalah permohonan untuk menebus dosa masa lalunya...
Di balik senyumnya yang tampak gugup, Alkite menyimpan rahasia kuno. Ia adalah pewaris doa terlarang dari kuil merah, kekuatan yang mampu menyingkap tabir antara dunia fana dan bayangan. Meski tubuhnya rapuh, setiap bisikan mantranya bisa menggetarkan jiwa para iblis.
Ia dikenal hanya dengan nama Caelum, sang ksatria berpedang biru. Mata tajamnya menyimpan masa lalu penuh luka, sementara pedangnya—“Lamina Aeterna”—adalah kunci yang dapat membelah ruang antara terang dan gelap. Banyak yang berusaha merebutnya, namun tak ada satupun yang mampu melampaui tekadnya.
Sosok yang berdiri di antara dewa dan manusia, Aldian Kaito bukan sekadar seorang pejuang. Ia adalah pengembara dimensi, yang mampu merajut takdir dengan satu gerakan tangan. Senyumnya tenang, namun di baliknya tersimpan janji: “Takdir bukan untuk ditaati, melainkan untuk ditaklukkan."
Lambang ini bukan sekadar ukiran. Ia adalah segel kuno yang mengurung Veyrad, naga iblis berapi dingin. Konon, setiap garis biru adalah rantai sihir, dan setiap duri adalah cakar yang berusaha merobek dunia. Barang siapa memakai lambang ini, berarti mengikat dirinya pada perjanjian darah dengan makhluk terkutuk.